Jurnalisme Dakwah

Bismillahirrahmanirrahim
Sumi Fitriyani merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) kelas 3D Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Jurnalisme dakwah merupakan salah satu mata kuliah di jurusan KPI. Jurnalisme atau jurnalistik itu adalah dunia tulis menulis sedangkan dakwah adalah menyeru atau, mengajak kepada kebaikan. Jurnalisme dakwah adalah berdakwah melalui tulisan yang mengusung visi dan misi syiar Islam atau laporan peristiwa yang mengandung pesan islami atau dakwah yang berupa ajakan kepada Allah Swt.
Posisi jurnalisme dakwah di Kajian KPI masuk kepada ranah kitabah yang fokus pada dunia tulis menulis. Berdakwah/menyeru itu menjadi paradigma yang salah ketika kebanyakan orang termasuk saya sendiri mengartikan dakwah itu harus selalu diatas mimbar. Namun pada kenyataanya tidak seperti itu bahwa dakwah bisa dalam bentuk apa saja, salah satunya melalui tulis menulis. Baik melalui media cetak maupun media elektronik. Sehingga jelas posisi jurnalisme dakwah itu berada di ranah kitabah.
Adanya mata kuliah jurnalisme dakwah ini sangat besar manfaatnya. Melalui jurnalisme dakwah ini saya mengetahui ayat-ayat al-Qur’an tentang jurnalis, dan menurut saya menjadi seorang jurnalis itu tidak mudah bahkan sangat berat terutama menjadi seorang jurnalis dakwah. Tugas seorang jurnalis itu tidak hanya menulis dan memberikan informasi, tugas jurnalis itu adalah harus menyeru pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran. Jurnalisme dakwah melatih keterampilan kita dalam tulis menulis, yang awalnya tidak bisa menulis karena sering kebingungan terlebih dahulu apa yang akan ditulis. Seiring berjalannya waktu kini setiap minggu ada hasil karya kita sendiri baik dimuat di media maupun tidak, meskipun pada awalnya hanya sekedar untuk memenuhi tugas semata. Namun berkat mata kuliah ini menulis itu menjadi santapan sehari-hari sehingga membuat kita lebih terampil dalam menulis. Untuk Kedepannya karena sudah ada skill bisa saja kita menjadi seorang jurnalistik Islam ataupun umum, menjadi penulis novel, buku dan lain-lain yang berhubungan dengan dunia tulis menulis.
Materi yang dipelajari dalam jurnalisme dakwah yaitu mengenai seorang jurnalis yang sesuai dengan syari’at islam dan pastinya sesuai juga dengan kode etik jurnalistik. Dalam jurnalisme dakwah kita di perkenalkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan kewajiban seorang  jurnalis dan larangan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh seorang jurnalis, menghafalkan ayat-ayat yang berkaitan dengan dunia jurnalisti, dan kita juga belajar menulis berita, menulis opini yang setiap minggunya kita kirim ke koran-koran seperti Media Indonesia, Kompas, Koran Sindo, Republika, membuat cerpen, membuat video ceramah, belajar meliput kegiatan-kegiatan di masjid-masjid, melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang berhubungan dengan jurnalis serta membuat laporan hasil kunjungan tersebut dan lain-lain.

Karya tulis (Berita) saya antara lain:

a.       Keamanan di Masjid Kifayatul Achyar

b.      Ustadz Aming: “Kita Harus Banyak Mengingat Allah Swt.

c.       Ela N.A Tombah Tanggapi Pidato Anies Soal Pribumi

d.      Ustadz Aming: “Hidup ini Ujian.”

e.       Belajar bareng di Mizan.

Karya tulis (Opini) saya antara lain:

a.       Perbaikan Moral Anak Melalui Pendidikan Agama.

b.      Dampak Positif dan Negatif Dalam Penerapan E-Toll

c.       Jangan Coba-Coba.

d.      Tingkatkan Kualitas.

e.       Peringati Hari Sumpah Pemuda Sebagai Tindak Penjajahan Anak.

f.       Cegah Difteri dengan Vaksinasi.


g.     Gencar Penyuluhan Bahaya Difteri Terhadap Masyarakat.

h.      Menuju Indonesia yang Lebih Baik.

Karya tulis (Video) saya antara lain:

a.       Ceramah Ustadz Aming Bunyamin, M.Pd.I. dengan judul "Hidup adalah Ujian.”

b.      Ceramah Sumi Fitriyani dengan judul “Manusia Terbaik di sisi Allah Swt.”

Karya tulis (Cerpen) saya antara lain:
Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan”




Komentar