oleh: Sumi Fitriyani
Lima tahun yang akan datang aku adalah orang yang
berbeda. Siapapun aku hari ini adalah gambaran aku lima tahun yang akan datang.
Lima tahun yang akan datang aku sudah berusia 26 tahun. Lima tahun yang akan
datang aku sudah memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang memuaskan. Sebelum Lima
tahun yang akan datang aku sudah memiliki seseorang yang menjadi imamku dan
menjadi ayah dari anak-anakku. Lima tahun yang akan datang akan banyak
perubahan dalam hidupku. Selamat datang sholihah.
Hai sholehah bagaimana kabarmu hari ini? Bahagiakah
kau hari ini? Ku ucapkan selamat kau sudah menempuh banyak hal untuk mencapai
kebahagian mu itu.
Kini kamu sudah lulus sebagai master, tercatat sebagai
lulusan terbaik dan sebagai seorang hafidzoh. Good job sholihah. Semoga ilmunya
bermanfaat bagi dirimu dan bagi orang lain juga ya. Jangan lupa juga doakan
orang-orang yang selalu mendukung mu. Tanpa bantuan mereka kau tidak akan dapat
sampai ke titik ini.
Kau saat ini sudah menjadi seorang guru di salah satu
sekolah terbaik, menjadi dosen di universitas tempat mu dulu menuntut ilmu.
Gimana senang kan? Bangga? Pasti senang dan bangga ya. Kini kau dapat merasakan
bagaimana jadi seorang guru dan dosen. Gimana kamu mengahadapi murid-muridmu?
Apakah mereka sama sepertimu dulu saat masih duduk di bangku sekolah?
Oh iya, kamu juga saat ini jadi seorang motivator dan
public speaker terkenal dimana-mana ya yang sejak dulu kau cita-citakan,
bagaimana rasanya menjadi seorang motivator dan public speaker? Seru kan? Senang
dengarnya, waktu dulu aku hanya bisa menghadiri seminar-seminar public
speaking, dan menyaksikan para motivator diatas panggung. Tapi sekarang kamu
lah yang berada di atas panggung dan mengisi seminar-seminar itu. Selain itu
juga teman-temanmu bertambah banyak, kamu pun bisa mengenal banyak karakter
orang lain, jadi banyak silaturahmi juga. Subhanallah aku bangga sekali padamu.
Perjuanganku lima tahun kebelakang kini telah membuahkan
hasil yang baik. Semoga gelar, ilmu dan pekerjaan yang kamu raih, dapat kau
manfaatkan untuk memajukan negeri ini ya sholihah. Aamiin.
Berapa banyak tempat di Indonesia yang sudah kau
kunjungi? Gimana rasanya bisa jalan-jalan tanpa harus mengeluarkan biaya? Oh
itu sih surga dunia banget ya, bisa keliling Indonesia dulu kemudian keliling
dunia.
Sebetulnya salah satu tempat yang ingin kukunjungi
dari sekian tempat wisata, aku pengen banget wisata bareng keluargaku ke tempat
yang terbaik yaitu ke rumah Allah di Makkah Al Mukaromah, ke masjid Nabawi dan
semacamnya, itulah impian terbesar dalam format haji.
Bagaimana keadaan imih dan bapak? Sehatkah mereka? apakah
mereka kini hidup dengan bahagia? Titipkan salam ku untuk mereka ya, sampaikan
juga kepada mereka jangan terlalu kecapean. Aku tahu kamu sekarang semakin
sibuk dengan berbagai kegiatanmu, tapi jangan lupa selalu menengok mereka setidaknya
kamu telepon dan tanyakan kabar mereka. Jangan mengulang sejarahku dimana dulu
aku tidak bisa lebih memperhatikan mereka, tidak bisa bercengkrama lama dengan
mereka. Dan banyak penyesalan yang telah ku lakukakan.
Selain itu,
dulu aku sangat ingin sekali membahagiakan mereka, karena aku merasakan dari
kecil belum dapat membahagiakannya. Menjadikan mereka bangga atas apa yang aku
cari dan kerjakan sejak dulu. Mereka selalu mendukungku apapun keadaan ku. Jaga
mereka baik-baik ya, harus sayangi dan hormati mereka dengan tulus, doakan
mereka juga setiap saat.
Bagaimana keadaan adikmu satu-satunya? Dia pasti sudah
lulus sarjana ya. sampaikan salam dan permohonan maaf ku padanya. semoga dia
jadi adik dan anak yang sukses dunia akhirat ya. Dulu ketika aku bertemu, dia
sedang berjuang mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Sekarang dia pasti sudah
menjadi seorang hafidzoh juga ya. Sampaikan padanya aku bangga sekali punya
adik sepertinya.
Bagaimana keadaan desa sekitar kita tinggal, masih
sejuk nan asri kah? Atau bahkan sebaliknya? Bagaimana keadaan teman-temanku
saat ini, apakah mereka baik-baik saja? Pasti sudah banyak keadaan yang berubah
ya. Ku harap kamu bisa mengunjungi dan berkumpul dengan mereka dan sampaikan
salam rinduku pada mereka. Maafkan aku yang dulu sering sekali merepotkan
mereka.
Oh iya diusiamu saat ini, aku ingin menanyakan hal
yang paling membuatku penasaran. Aku ingin berkenalan dengan suamimu. Siapakah
namanya? Apakah “dia”? wah, benarkah? Beruntungnya kau. Sejujurnya aku
benar-benar iri padamu. Kau bisa mendampinginya setiap hari, sementara aku saat
ini untuk melihatnya saja sulit, aku hanya bisa menanyakan kabar dia lewat
orang lain. Aku hanya bisa menyukainya secara diam-diam dan aku hanya bisa
menyebutnya dalam setiap doaku.
Pasti kau saat ini sudah menjadi istri yang shalihah,
atau bahkan sudah menjadi seorang ibu. Semoga kau dan keluarga kecilmu selalu
diberikan kebahagiaan dan keberkahan setiap harinya ya shalihah. Salam kenal
untuk anak-anakmu ya.
Shalihah, terimakasih kau sudah banyak mewujudkan
impian-impianku saat ini. aku sangat bangga dengan dirimu, dengan semua
pencapaianmu. Semoga kaupun bangga dengan segala perjuanganku. Tetaplah
tersenyum, tetaplah bersemangat, dan tetaplah berjuang. Kita adalah seorang
wanita yang kuat dan tangguh.
Masih banyak impian-impianku yang harus kau
perjuangkan. Doakan aku yang saat ini sedang berjuang untuk menjalani
mimpi-mimpi kita. Aku pun takkan lupa untuk selalu berdoa untukmu setiap saat.
Jangan lupa tingkatkan selalu ibadah mu ya, selalu
lakukan muhasabah diri setiap harinya, ok. Jangan lupa juga tetap besyukur
bagaimanapun keadaan mu saat ini.
Sudah dulu ya shalihah. Aku harus mengakhiri surat
ini. Sebenarnya masih banyak yang ingin ku sampaikan padamu. Aku harus segera
memulai hariku hari ini dan kembali menghidupkan mimpi-mimpi kita. Sampaikan
salamku untuk semua orang yang menyayangimu. Sampai jumpa lima tahun lagi di tahun 2023.
Komentar
Posting Komentar